Senin, 23 November 2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA

Banyak siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menyeramkan.Hal ini di dukung oleh pendapat Abdurrahman (1999, 252) menyatakan bahwa “dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit bagi para siswa, baik bagi mereka yang tidak berkesulitan belajar maupun bagi siswa yang berkesulitan belajar. Anggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit sudah melekat pada sebagian besar siswa, sehingga pada saat menghadapi pelajaran matematika siswa menjadi malas untuk berpikir”.
Banyak hal lain yang menggambarkan bahwa pelajaran matematika masih dikurangi minatnya. Di level perguruan tinggipun, dapat dilihat bahwa mahasiswa yang mengambil program studi matematika diyakini lebih sedikit dibandingkan program studi lain. Indikatornya adalah ketika survei dilakukan kepada lulusan SMA dan siswa kelas XII, dari berbagai program studi yang ditawarkan hanya 5% yang berminat untuk melanjutkan perkuliahan di program studi matematika, yang lainnya 75% diluar program studi matematika dan 20% tidak melanjutkan ke perguruan tinggi (http://aufklarungmatematika.blogspot.co.id/2012/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html)
Hal ini terjadi karena masih banyak guru yang menitiberatkan perubahan perilaku siswa hanya pada ranah kognitif.Sehingga membuat pelajaran menjadi satu arah dan akibatnya siswa tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis,pasif dan tidak kreatif.
            Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 19 dikatakan bahwa
“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Banyak cara yang dilakukan untuk mengembangkan kreativitas siswa dan daya tarik terhadap pelajaran matematika.Salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga.
Menurut Sudjana (2009) Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa alat peraga dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.Bahkan keabstrakan bahan pelajaran matematika dapat dikonkritkan dengan bantuan media.
Alat peraga yang efektif bukan ditentukan oleh mahal atau murahnya dari alat peraga yang digunakan maupun frekuensi penggunaan, tetapi tergantung pada kesesuaian dengan pokok bahasan serta kondisi siswa.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Yulis Mulyanti seorang mahasiswi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA tahun 2013 dikelas II B MI GUPPI 01 Jembangan dengan menggunakan alat peraga berupa sedotan limun dan benda-benda di sekitar anak, seperti kerikil-kerikil dan karet gelang warna-warni adalah nilai post tes pra siklus sebelum tindakan dengan nilai rata-rata 41.33 dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 40%. Sedangkan nilai rata-rata pada tindakan siklus I sebesar 59 dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 60%, tindakan siklus II nilai rata-rata sebesar 74.33 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 80%, pada tindakan siklus III nilai rata-rata sebesar 80.33 dan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86.67%.
Dengan demikian, berarti baik nilai rata-rata maupun persentase ketuntasan belajar secara klasikal dikelas II B MI GUPPI 01 Jembangan lebih baik dibandingkan nilai dan persentase sebelum tindakan.
            Dari penelitian diatas terlihat jelas bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika sangat membantu untuk kegiatan belajar mengajar agar tercapainya tujuan pembelajaran , meningkatkan minat belajar matematika siswa dan meningkatkan semangat belajar matematika siswa.Sehingga matematika tidak lagi menjadi momok yang menakutkan.
             Untuk itu tunggu apalagi,”Marilah untuk mulai mengkreasikan pembelajaran matematika dengan penggunaan alat peraga yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar